Metode Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum :) (1)

14.09 Febria R. Ramadhani 0 Comments

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Alhamdulillah posting pertama setelah 2 tahun terakhir tidak blogging :D
Pada posting kali ini, saya ingin sekali membagi pengalaman yang sangat luar biasa. Minggu, 15 Desember 2013 saya mengikuti One Day Training yang diadakan oleh Kauny Quantum Memory bersama Ustadz Bobby Herwibowo. 

Saya tahu info tentang training ini dari salah seorang teman. Dari tema-nya terlihat sangat menarik sekali. 

"Menghafal Al-Qur'an Semudah Tersenyum" 

yang belum pernah tahu pasti bertanya-tanya, memang benar semudah itu? Karena penasaran, saya langsung mencari informasi lebih lanjut dan juga tidak lupa untuk stalking twitter Ustadz nya :D
Dan dalam pencarian tersebut saya menemukan image brosur event nya di facebook beserta deskripsi di bawah ini.

OTAK ILUSTRATIF
Ada hal menarik yang ingin saya tanya kepada Anda? Bila saya sebut sosok Mister Bean, kira-kira apa yang muncul dalam OTAK Anda?! Bayangan sosok Mister Bean yang lugu dan lucu, ataukah tulisan m-i-s-t-e-r b-e-a-n yang terdiri dari susunan huruf-huruf?!
Saya menduga kebanyakan orang termasuk juga Anda akan menjawab bahwa yang terbayang adalah SOSOK Wajah & Tubuh Mr. Bean bukan tulisannya.

Bila Anda merasa bahwa itu yang terjadi, maka sadarlah bahwa otak Anda menyukai segala sesuatu yang visual atau ILUSTRATIF.
(BERSAMBUNG)

Memang benar sih, otak manusia itu lebih cepat menangkap sesuatu yang visual dari pada tulisan. karena manusia sesungguhnya sangat membenci tulisan, termasuk saya hehehe.. Lalu, apa hubungannya dengan menghafal Al-Qur'an ? Sabar.. saya masih ingin mendongeng :P

Saat acara pertama kali di mulai, Ustadz Bobby mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta 

"Anak usia 13 tahun yang tabrakan itu siapa namanya?", "Dia anaknya artis siapa?", "Waktu itu dia mengendarai mobil sama siapa?", "Dia menabrak mobil apa?", "Tempat kejadiannya di mana?", "kapan terjadinya, siang atau malam?"
Dan Masya Allah, hampir satu ruangan bisa menjawab, ya pertanyaan tadi adalah kasus yang menimpa Dul anak Ahmad Dani. Lalu, kenapa dihafalkan? kan itu sama sekali gak penting :)) Dasar ya, kalo infotainment aja hafal diluar kepala :))

Kenapa kita bisa hafal? karena kita menyaksikan berita / acara yang menampilkan peristiwa tersebut. Otak kita otomatis membayangkan bagaimana peristiwa tersebut terjadi bersumber dari detail-detail yang disampaikan di televisi. Dan alasan yang paling utama, adalah karena kita mengikuti berita tersebut dengan tidak terpaksa. Coba kalo disuruh menghafal Al-Qur'an, pasti dikit-dikit capek. dikit-dikit bosan. Intinya  tetap kembali pada niat, keinginan kita, sudah ikhlas kah kita menghafal Al-Qur'an? sudah betulkah niat kita hanya untuk mencari Ridho Allah semata? Hayuk, sekarang sambil direset lagi niatnya :)

Lalu Ustadz bertanya kepada para peserta siapa yang sudah hafal salah satu surat Juz 30. Saya lupa surat apa waktu itu diminta. Setelah itu ada seorang ikhwan yang mengangkat tangan dan mulai melantunkan ayat-ayat tersebut dengan sangat indah.

Sampai di tengah-tengah ikhwan tersebut diminta berhenti. Lalu Ustadz Bobby bertanya, "ayat berapa itu?" 
Si ikhwan yang tadi mulai bingung menjawab pertanyaan Ustadz Bobby. Lalu si ikhwan tadi diminta membacakan kembali, namun kali ini dari bawah ke atas. Si ikhwan tadi mencoba dan terus salah, akhirnya seisi ruangan tertawa. Padahal belum tentu yang lain bisa, hehe.. Kemudian Ustadz Bobby membantu dan membacakan mulai dari bawah ke atas dengan sangat lancar. Lho?? Kok bisa??

Saya dalam hati mencoba sendiri dengan membaca Surat An-naas setelah dari atas ke bawah, kemudian kembali dari bawah ke atas, tetap tidak bisa. Kok Ustadz Bobby bisa lancar?

Selanjutnya para peserta diminta menuliskan 5 benda apa saja. Setelah itu dipanggil 3 orang ke depan dan di tampilkanlah 5 benda yang tadi sudah dituliskan di layar LCD. Jadi total ada 15 benda. Lalu Ustadz Bobby meminta dibacakan urutan benda itu dan AJAIB ! Beliau bisa hafal dari atas ke bawah, dan kembali bawah ke atas. Masya Allaah.. saya mulai berfikir ustadz yang ada di hadapan saya ini  adalah seorang yang jenius.

Setelah dibongkar triknya, para peserta diminta juga menghafal dan alhasil, dengan ajaib kami semua bisa hafal runtut. Dan itu bukan hafalan singkat. buktinya saya masih bisa menyebutkan sekarang, padahal sudah  beberapa hari lewat :D

Penasaran kan? Metode ini bisa digunakan pada bidang apapun, termasuk menghafal Al-Qur'an. :) Dan sebenernya metode ini juga efektif untuk segala macam manusia berbagai macam cara menghafal manusia. Kan ada tuh yang lebih cepat menghafal dengan audio, atau lebih cepat menghafal dengan gambar, dsb.

Kemudian Ustadz Bobby menceritakan pada saat wahyu pertama yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 turun. Seperti yang kita ketahui Nabi Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira. Kemudian Beliau didatangi oleh Malaikat Jibril yang berkata "Iqra'!" (bacalah) tapi Nabi Muhammad berkata “Maa anaa biqoori-in” (Saya tidak bisa membaca). Lalu diulang kembali oleh Jibril sampai 3 x begitu terus. Lalu Malaikat Jibril mulai membacakan ayat 1 - 5. Dan Kemudian Nabi Muhammad turun dari gua hira dan minta diselimuti. Kenapa minta diselimuti? Karena beliau takut, beliau mengigil. Setelah tenang, Masya Allah beliau bisa mengulangi lagi apa yang telah disampaikan oleh Malaikat Jibril. Padahal jelas saat itu beliau sedang ketakutan.

Kalau kita? ketakutan? pasti sudah nggak ingat apa-apa :)

Yang ingin saya tekankan di sini, bahwa saat wahyu turun, Nabi Muhammad tidak membaca, seperti layaknya kita membaca Al-Qur'an yang sudah tersusun rapi. Lalu, karena Al-Qur'an ini turun secara berangsur-angsur, otomatis turunnya secara acak. Kemudian dengan kuasa Allah, disusunlah menjadi Al-Qur'an seperti saat ini. Tapi bagaimana para sahabat bisa dengan mudah menghafal yang acak tadi menjadi urut, dan mereka tidak lupa atau kebingungan? Jawabannya adalah karena mereka menghafal tidak menggunakan Otak  tetapi menggunakan hati :)

Lalu bagaimana sih metode nya? Metode nya akan saya bahas pada posting berikutnya :)

Wassalamu'alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

0 komentar: